Seperti apakah cinta yang sebenarnya? Benarkah cinta hanya sebuah pembenaran terhadap berbagai alasan, penjelasan terhadap semua tindakan dan perbuatan, latar belakang dan tujuan sebuah keberadaan, suatu bentuk semu ataukah kenyataan? Atau cinta hanya bentuk lain sebuah pengembaraan?
Pantaskah cinta diperlakukan seperti sebuah pencarian ketuhanan? Dimaknai dan diberi arti, seperti sebuah kesejatian? Bukankah manusia lama bercerita bahkan Tuhan - Tuhan mereka dalam mitos sekalipun juga mencinta? Kisah- kisah dalam bait suci senandung Enuma Elish orang- orang Babilonia sekitar empat ribu tahun lalu di Mesopotamia kuno tentang kisah cinta Tuhan mereka Apsu dan istrinya Tiamat, bagai orang Mesir mengisahkan Osiris dan Isis, seperti para Viking menghayati kisah Odin dan Valkerie, atau kisah cinta seorang dewa bernama Krishna yang berkembang di wilayah India, yang ragam ceritanya bisa ditandingkan dengan kisah cinta Zeus dan para dewa lain di Olympus yang terkadang juga melibatkan manusia didalam hubungannya, bahkan Yesus sekalipun (memakai bahasa infotaintment ) oleh mereka digosipkan memiliki “hubungan khusus” dengan seorang wanita bernama Maria Magdalena, mungkinkah itu cinta?
Masih adakah yang meragukan cinta Tuhan pada umatnya?
Bisakah kita menerima keberadaan cinta sebagai sesuatu yang benar- benar alamiah? Sebuah naluri demi kelangsungan keberadaan segala sesuatunya di dunia, upaya mencapai sebuah keseimbangan dari kekacauan yang tiada akhirnya? Sebagai keadaan yang harus terjadi, segala situasi yang harusnya dinikmati sepenuh kehidupan? seperti matahari yang mencintai bumi, atau bumi yang mencintai semua yang tumbuh dan kembali pada-Nya, atau mungkin cinta bagi angin yang melalui segala hal yang dilalui dalam sebuah perjalanan tanpa berhenti?
Apakah cinta namanya bagi manusia jika harus saling menjauhi seperti matahari pada bumi, karena saling menyadari kedekatan bisa memusnahkan sesuatu yang dikagumi? Apakah cinta namanya bagi manusia jika harus berdiam diri saja menerima segala perlakuan seperti bumi? Apakah cinta namanya bagi manusia jika terus bergerak, berpindah tanpa henti, tidak pernah tetap seperti angin?
Berapa banyak kisah cinta yang dibutuhkan untuk menjelaskan sederhananya sebuah proses biokimia yang terjadi pada manusia? Tak cukupkah petaka yang diakibatkan Habil dan Qabil karena memperebutkan hak atas cinta? Apakah arti pengorbanan seorang panglima besar seperti Achilles dalam sebuah perang besar bangsa Troya, demi mendapatkan pengabdian cinta seorang puteri raja bernama Helen? apakah Julius sang kaisar tidak tahu sama sekali kalau Anthony sang panglima jatuh cinta pada Cleopatra? Apakah yang membuat seorang lelaki keturunan penguasa gurun digelari “Majnun“ si gila, kalau bukan cintanya pada Layla? Tidakkah kita pernah berpikir betapa sulitnya bagi Willam Shakespeare menghidupkan karakter- karakter dalam ceritanya tentang dua anak manusia bernama Romeo dan Juliet serta semua anggota keluarga Montague dan Capullet tanpa memahami konsep cinta? dan tidakkah masing- masing kita mengenal setidaknya satu kisah diantaranya? Atau sebuah kisah lain dalam kehidupan kita sendiri?
Pernahkah kau mendengar seseorang menceritakan betapa dimudahkan baginya segala sesuatu dalam menjalani kehidupan cintanya? Betapa hidup mengalir padanya ketika menemukan cintanya, bagaimana seluruh bintang di langit menterjemahkan seluruh rahasia padanya, membuka jalan bagi semua kesulitannya melebur jadi bahagia? Bahkan ketika berada dengan orang yang dicintainya, bagaimanapun situasinya, mereka yakin bisa menghadapinya bersama? Betapa yakinnya mereka bahwa Tuhan telah merestui hubungan itu atas nama- Nya? Pernahkah kau mendengar dua suara bercerita satu kisah bahagia bersamaan?
Atau mungkin kau pernah mendengar bagaimana seluruh upaya yang dilakukan demi sebuah cinta tidak akan pernah sia- sia? Cerita tentang sebuah cinta yang memberi manusia sepasang sayap harapan, membuat mereka yakin dapat terbang tinggi walaupun sadar sepenuhnya hukum gravitasi berlaku bagi semua benda di bumi ini? Kisah manusia yang teliti mencari kedalam dirinya suatu yang murni, lalu membuat hal murni yang ditemukannya tersebut disukai, untuk kemudian menanamkannya pada hati orang lain menjadi cinta, yang mengalirkan darah dalam denyut nadi mereka, membuat mereka bisa melangkah tegap dan bangga karena keberhasilannya membangun sesuatu bernama cinta, sambil tetap berharap dan selalu waspada agar cinta mereka tidak tersakiti situasi apapun, dan kalaupun itu yang terjadi mereka hanya akan mencoba membangunnya kembali, meraka tak peduli terjadi berkali- kali? Pernahkah kau mendengar satu suara yang hilang ditemukan suara lain, bergantian dalam sebuah cerita petualangan yang menyenangkan?
Berapa sering kau mendengar kisah pergulatan keyakinan keberadaan sebuah cinta? riwayat panjang pergumulan antara dicintai atau mencintai, serta luka- luka pertarungan yang menyertainya, betapa besarnya pengaruh ketepatan mengambil keputusan, memposisikan diri dan keyakinan untuk mempertahankannya dalam menghadapi segala situasi dan kondisi, disini kesalahan kecil bisa berdampak besar, keraguan yang selalu membayangi, luka lama yang selalu membebani, kesalahan- kesalahan yang masih menghantui, harapan- harapan yang terlalu besar tak putus ditebas belati cinta yang goyah, yang selalu menghalangi pandangan jernih nurani, kisah dimana selalu banyak korban berjatuhan, dikhianati, ditipu, diperdaya ilusi, terkapar, atau ditinggal, dimana kalut bukanlah jawaban yang pantas diajukan, apalagi diterima? keyakinan dan kemauan merupakan determinasi penting dalam kisah seperti ini, kekuatan yang terpenting untuk memenangkan perang atas nama cinta ini, seringkah kau dengar? Perang yang tak mengizinkan siapapun melarikan diri? Pernahkah kau mendengar suara bersahutan dalam kisah pertarungan yang bersemangat?
Apakah kau juga mendengar jenis cerita yang paling banyak dikisahkan? Kisah tak berujung pangkal tentang kegagalan, erangan korban- korban yang bahkan tak ingin berjuang demi keyakinannya, tagedi- tragedi berupa kenyamanan semu, jenuh yang memenuhi hati, menyesakkan jiwa untuk mencari, kebuntuan yang menghambat akal berpikir jernih, hati yang terbungkam dendam, sakit yang sangat menular, umbaran ribuan kata yang menghancurkan, menyerah? Kisah mereka yang kalah sebelum bertarung, terjebak prasangka buruk, termakan praduga hampa, jurang tanpa dasar yang diam? Pernahkah kau dengar suara- suara saling menjatuhkan, teriakan menyalahkan, jerit ketakuatan terdengar sangat menyedihkan?
Apakah terlalu banyak pertanyaan dalam cerita ini?
Berapa banyak yang bisa kau jawab? Apakah jawaban semua orang sama?
Mungkin tidak semua kisah berakhir bahagia, kita terlalu sering bercermin pada kegagalan, terlalu fokus pada kesalahan, melupakan hal kecil lainnya..
Tetap saja bagiku, melihat sepasang manusia yang sudah berjalan bergandengan tangan dalam busana olah raga sederhana di pagi hari itu mengharukan..
Masih kurasa sepi setiap melalui sepasang orang tua lain yang sering terlihat duduk di teras rumah mereka yang tak kalah tua..
Ketika kulihat lagi seorang lelaki paruh baya tertawa memasak bersama istrinya di dapur..
Atau sepasang suami istri yang kehujanan membawa anaknya berobat..
Atau gambaran betapa orang tua temanku yang tak pernah lupa ritual saling mengelus rambut di kepala mereka yang sekarang sudah dipenuhi uban, setiap kali selesai shalat berjamaah..
Seorang nenek yang terlihat sungguh tenang menunggui suaminya di rumah sakit..
Cinta adalah sebuah kata yang sering keliru ketika didefinisikan
Ah kekasih... seandainya saja semuanya lebih sederhana
SOCIALIZE IT →