
Here it comes, a great deal with my life. A step forward to future...
Aku dah lama bingung and jelimet dengan pemikiran terhadap apa yang akan aku lakukan selanjutnya di masa depan. Staying in my old habitat tak akan merubah keadaan, walaupun aku mampu menciptakan situasi yang ekspresif tuk membuatku tetap betah dan bertahan di kehidupan yang monoton. One day, datang begitu saja di pikiranku untuk moving and mencoba tantangan baru (sesuatu yang baru biasanya membuat aku bergairah dan semangat untuk mengenal lebih dalam apapun itu). Adalah keputusan yang berat untuk akhirnya aku memutuskan pindah dari Kota Kecilku. Secara, terlalu banyak kisah dan kenangan yang mengukir hidupku dengan warna-warni indah kebahagiaan. Namun belakangan semua itu jadi monoto. So, why not.. leaving is the right choice.
Dengan kilasn-kilasan dramatis ucapan selamat tinggal aku meninggalkan Solok pada hari Sabtu. Diantarkan oleh seorang teman yang unik tapi baik, aku menaiki hendaraan yang mencilikku dari Solok, untuk suatu ketika melepaskan aku lagi di kota yang cukup asing bagiku. Jam 14.30 Mobil mulai berangkat (option yg cukup sulit ketika aku harus memutuskan berangkat dgn mobil atau pesawat, secara ini perjalanan panjang pertama yang akan membawaku ke kehidupan yang baru). Harapanku adalah, perjalanan ini akan menjadi petualangan kecil yang tek terlupakan dan bisa dikenang for the rest of my life.
Tapi.. petualangan baru dimulai. Aku cuma berteman 4 orang tua yang katanya mengunjungi anak-anak mereka di Jakarta dan 2 orang cowok yang super norak and ga sophistcacated (sungguh surprise yang tidak diharapkan). Jadilah ini perjalanan yang menjemukan. Selama dua hari sepanjang perjalanan, aku hanya berhasil mengucapkan beberapa patah kata seperti: ya, nggak, terima kasih, jam sekian.. Walah, aku takut sekali bakal jadi lupa cara ngomong stiba di Jakarta (saking jarangnya berbicara). Untung instingku selalu benar, bahwa aku akan memerlukan bacaan di perjalanan nanti. Dan terpilihlah buku berjudul Erago II: The Eldest setebal 900-an jadi bacaan ringanku.. I love this book.
Dan, perjalananku benar-benar jadi petualangan ketika Erogon berhasil mengalahkan Urgal, dan membunuh Shade dengan pedang Zaroc. Jatuh cinta pada si Elf cantik Arya yang ternyata berumur ratusan tahun. Dan juga, saphira, sang naga, tumbuh semakin besar dan sekarang dengan bangga memamerkan kemampuannya menyemburkan api.. Sungguh petualangan seru. Tapi itu hanya dalam dantasiku yang distimulasi oleh huruf-huruf di buku tersebut. Aku tersadar ketika waktu istirahat makan and ngaso di bebrapa tempat pemberhentian. Kembali aku sdar bahwa ini sebuah perjalanan, dan orang-orang yang seperjalanan denganku tetaplah orang-orang yang tak menarik.
Semakin jauh perjalanan tersebut, aku semakin tenggelam kedalam fantasi Erago si penunggang naga.. Sekarang, Eragon harus tinggal dalam komunitas elf yang unik and megical untuk belajar sihir dan ketangkasan sebagai penunggang. Dan itu dibarengi dengan gejolak perasaan cinta terhadap Arya yang secara tak langsung menolaknya, karna perbedaan usia (padahal kalo dibandingkan dengan manusia umur Arya sebenarnya baru belasan, hebat ya?!). Kisah ini berlanjut, tanpa terasa aku dah sampai di Lapung.. Teman seperjalananku tetap aja tidak menyenangkan. Bahkan aku sudah mulai menamai mereka dengan nama-nama para Urgal dan Kurcaci. Tampang mereka tersamar dalam bentuk-bentuk yang fantastis, seperti memiliki tanduk, telinga lebar, idung panjang, tubuh kecil pendek, menbawa martil dan lain-lain.. (aku jadi bingung mana yang kenyataan mana yang fantasi..).
Hari minggu malam aku sampai di Jakarta. Obrolan pertamaku terjadi ketika teman yang akan menjemputku menelpon, dan aneh memang, aku berbicara kelewat bersemangat karena akhirnya aku bisa ngomong dengan pantas dan lega bahwa ternyata aku tidak bisu (temanku heran, dan aku yakin dia mikir aku norak karena terlalu semangat dan terheran-heran melihat Jakarta, padahal ga loh.. Suwer!).
Sop dah.. Aku lega akhirnya sampai dan berpisah dengan para urgal dan kurcaci yang semobil denganku (hehe..sori Pak, Buk, dimanapun sekarang berada). Senangnya ada di Jakarta, and ketemu teman-teman yang luar biasa (secara aku ditreat bak Raja dalam dongeng 1001 malam). And, akhirnya, itulah perjalanan yang menyenangkan, tergantung mo lihat dari sudut pandang yang mana. Bagiku dua-duanya dah sama. Sama-sama ada urgal, hurcaci, manusia, naga, dan elf yang ganteng.. yaitu aku.
Eragon adalah buku petualangan yang seru karay christopher Paolini. Buku ini adalah trilogi: Eragin I Inheritence, Eragon II Eldest, dan Eragon III Brisingr. Sekarang dah difilmkan sampai Eragon II..
It's coo!
PS: Hayooo mo komplain, tulis aja komen dicerita ini. Bye..
SOCIALIZE IT →